Menyusui Depan Mertua
Kamis, 18 April 2013 / 7 Jumadil Akhir 1434 H
Tanya :
Bagaimana hukumnya menyusui di depan bapak mertua? Maaf bagian PDnya terlihat apa tidak apa-apa?.
Jawab:
Allah ta’ala berfirman :
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Syaikh Sholih bin Muhammad Al Luhaidaan ditanya tentang masalah ini :
السؤال: هل يجوز أن ترضع المرأة طفلها أمام محارمها كأبيها وأخيها وغير ذلك؟
الجواب: ينبغي أن تَسْتُرَ، تَضَعَ عَلى ثَديها غطاءً، ولو كان الأمر يحتاج إلى إرضاع الطفل؛ ينبغي أن لا تتساهل المرأة بإخراج ثديها أمام الرجال من إخوانها وأبناءهم لِتُرْضِعَ رضيعها.
Wallaahu a’lam bishawab.
Bagaimana hukumnya menyusui di depan bapak mertua? Maaf bagian PDnya terlihat apa tidak apa-apa?.
Jawab:
Allah ta’ala berfirman :
وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Katakanlah
kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak dari padanya.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (An Nuur : 31)
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (An Nuur : 31)
Syaikh Sholih bin Muhammad Al Luhaidaan ditanya tentang masalah ini :
السؤال: هل يجوز أن ترضع المرأة طفلها أمام محارمها كأبيها وأخيها وغير ذلك؟
الجواب: ينبغي أن تَسْتُرَ، تَضَعَ عَلى ثَديها غطاءً، ولو كان الأمر يحتاج إلى إرضاع الطفل؛ ينبغي أن لا تتساهل المرأة بإخراج ثديها أمام الرجال من إخوانها وأبناءهم لِتُرْضِعَ رضيعها.
Tanya
: Apakah boleh seorang wanita menyusui anaknya di hadapan mahramnya,
seperti bapaknya, saudara laki-lakinya dan yang lainnya ?
Jawab :Seharusnya bagi wanita untuk menutupinya, agar meletakkan pada PDnya dengan penutup, meskipun baginya perlu menyusui anaknya, namun seharusnya seorang wanita tidak bermudah-mudahan dalam menampakkan PDnya di hadapan laki-laki dari saudara-saudara laki-lakinya, anak-anaknya (dengan alasan) untuk menyusui bayinya.
Karena itu hendaknya seorang wanita muslimah tetap menjaga harga diri dan rasa malunya meskipun di hadapan bapaknya dan anak-anaknya sendiri maka tidak boleh baginya untuk menampakkan apa yang tidak layak untuk ditampakan ini. Hal seperti ini tidak butuh kepada perincian dalil, karena fitrah Islamiyahnya melarang seorang wanita untuk melakukan hal yang seperti ini.
Jawab :Seharusnya bagi wanita untuk menutupinya, agar meletakkan pada PDnya dengan penutup, meskipun baginya perlu menyusui anaknya, namun seharusnya seorang wanita tidak bermudah-mudahan dalam menampakkan PDnya di hadapan laki-laki dari saudara-saudara laki-lakinya, anak-anaknya (dengan alasan) untuk menyusui bayinya.
Karena itu hendaknya seorang wanita muslimah tetap menjaga harga diri dan rasa malunya meskipun di hadapan bapaknya dan anak-anaknya sendiri maka tidak boleh baginya untuk menampakkan apa yang tidak layak untuk ditampakan ini. Hal seperti ini tidak butuh kepada perincian dalil, karena fitrah Islamiyahnya melarang seorang wanita untuk melakukan hal yang seperti ini.
Wallaahu a’lam bishawab.
(Ustadz Muhammad Na'im)
AniqAds
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !