Getol Menularkan "Virus Parenting - Aniq Uniq
Update dari Blog Suamiku :
Home » » Getol Menularkan "Virus Parenting

Getol Menularkan "Virus Parenting

Written By Admin on Aug 17, 2015 | 3:52 PM

  Seorang dokter yang mendapat masalah akan kenakalan kedua putranya. Penat, lelah setelah aktivitas seharian membuatnya bertindak praktis. Dicubitlah sang kakak. Dengan harapan jera akan kenakalannya, tak dinyana malah makin menjadi.

   Bingung akan kedua putranya. Membuat dirinya mencari solusi. Mulai dibidiklah ilmu Parenting. Learning by doing. Apa yang dipelajari, itu yang diterapkan. Alhasil, beliau berhasil 'menaklukkan' si buah hati. Tidak hanya itu, mengantarkan juga dirinya sebagai seseorang yang konsen akan parenting.

  Assalamu'alaikum Bund, sesaat lagi kita #Ngtweetsantai 'Getol Menularkan "Virus Parenting" nih. Sila disimak ya. Tetap semangat #SyawalSale, semoga #Ngtweetsantai kali ini menjadi Inspirasi Bunda dalam mengasuh buah hatinya. Aamiin. Dikutip ulang dari Official Account Twitter @bundanyaniq

***
 Getol Menularkan "Virus" Parenting
Senin, 2 DzulQoidah 1436 H - 17 Agustus 2015

Allah telah memilih kita menerima amanah-Nya dan harus diperlakukan dengan baik dan benar.

   aniquniq.com - Tahun 2005, Zulaeha Hidayati adalah seorang dokter muda yang hanya punya waktu sisa di akhir pekan untuk suami dan dua anaknya. Dia tinggal di Bandung, Jawa Barat, namun bekerja di sebuah rumah sakit di Jakarta. Hal itu dijalaninya selama tiga tahun. 

   Suatu hari di tahun 2007, usai pulang kerja, dokter yang akrab disapa Zule ini mendapati anak keduanya, Sayyid,  menangis memelas. Katanya, ia baru saja dicubit dan dipukul kakaknya, Haidar. Zule langsung memegang tangan sang kakak dan bertanya, "Kenapa kakak tidak sayang adik sendiri. Sekarang giliran Bunda cubit tangan kakak yang jelek ini." 

    Zule mengira hal itu bisa mengubah kebiasaan buruk Haidar. Namun hasilnya malah membuat sang kakak semakin keras, bahkan kadang melawan. Beberapa bulan setelah kejadian itu Zule mengikuti seminar parenting. Dari situ dia sadar, ternyata dia telah salah dalam mengasuh dan mendidik anaknya. 

   Dari berbagai tugas yang diembannya, Zule mengaku, mendidik anak adalah tugas yang paling berat. Sejak itu Zule getol belajar dengan melahap buku-buku parenting untuk diterapkan pada kedua belah hatinya. Meski banyak kendala dalam pelaksanaannya, Zule mengaku seperti menemukan keajaiban-keajaiban setiap hari. 

Temukan Teknik Parenting

  Dari pengalamannya itu, Zule merumuskan sebuah teknik parenting yang mudah dan aplikatif bernama PARENTING. Sebuah akronim dari P: Pengasuhan anak yang benar; A: Anak adalah anugerah; R: Redam amarah; E: Empati mendengarkan N: Notifikasi pembicaraan dan tindakan; T: Tanamkan energi positif; I: Istiqomah (konsisten); NG: meNGadakan time out. 

   Temuan Zule telah melalui kajian seorang psikolog, Fitriani F Syahrul, MSi. Psi Dosen pada Program PAUD Universitas Al Azhar Indonesia ini menilai, apa yang ditulis dan diterapkan Zule sangat baik dan isinya benar-benar sesuai dengan sudut pandang psikologi. 

   Zule kemudian menuangkan gagasannya ke dalam sebuah buku berjudul Miracles at Home, yang kemudian berganti judul menjadi "Anak Saya Tidak Nakal, Kok." Buku tersebut diluncurkan pada Agustus 2009 bersamaan dengan peresmian 'Rumah Parenting.' Zule mendirikan 'Rumah Parenting' sebagai wadah kegiatan penyebaran pengetahuan ilmu parenting melalui buku-buku, seminar, pelatihan, konsultasi, dan komunitas. 

   Disamping itu, 'Rumah Parenting' ternyata juga sebuah akronim, yakni: Grup Miracles At Home Parenting, yang beralamat di Jl Cikadut, Kp Mande No.33 Karang Pamulang, Mandajati, Bandung. Atau di www.rumahparenting.com 

   Zule telah menyampaikan metode parenting dalam pelatihan dan seminar di berbagai kota di Indonesia. Dua hingga tiga kali sebulan Zule memberikan pengetahuan dasar yang aplikatif dan motivasi agar orangtua dapat menjalankan tugas pengasuhan anak dengan mudah dan menyenangkan. 

   "Saya hanya membatasi dalam sebulan 2 hingga 3 kali seminar. Saya tidak mau meninggalkan keluarga terlalu lama dan sering," kata Zule yang diwawancarai Suara Hidayatullah di Bandung, Juli lalu. 

   Kata Zule, kebanyakan peserta pelatihan mengaku mudah menerapkan teknik parenting temuannya. Saat ini banyak orang telah memperoleh pengetahuan dasar teknik parenting dari dirinya. 

   Zule mengatakan, orangtua harus mau belajar mendengarkan anak berbicara. Jika anak menangis, marah atau ingin sesuatu orangtua harus mendengarkan mereka dulu. Bila anak merasa tak didengar, maka anak merasa tidak berharga. Ujung-ujungnya anak akan merasa tidak nyaman didekat orangtua. 

   Zule mengaku, dengan menerapkan hal itu, anak sulungnya, Haidar Abdul Halim, bisa bersikap baik terhadap sang adik setelah dirinya mendengarkan cerita dari Haidar. "Tanpa dipinta atau disuruh ia meminta maaf kepada sang Adik," Kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran tahun 2005 ini. 

   Zule mengingatkan, anak adalah anugerah dari Allah Ta'ala yang tidak terhitung nilai. Banyak suami-istri bertahun-tahun tidak dikarunia anak. "Jadi, Allah telah memilih kita menerima amanah-Nya dan harus diperlakukan dengan baik dan benar." katanya 

   Kata Zule, parenting tidak hanya berlaku untuk anak-anak saja. Metode ini juga manjur untuk orang dewasa. Dalam pelaksanaannya tidak terfokus pada perubahan perilaku anak, tapi bisa juga dalam pergaulan dengan teman, guru dengan murid, suami dengan istri, atau antara seorang karyawan dengan atasan.

Siapa Saja Bisa

   Zule mengaku, cita-cita membagi ilmu dan kebahagiaan menjadi pemicu semangat untuk mengatasi berbagai kendala fisik, waktu, materi dan ilmu. Dengan dasar ilmu kedokteran ternyata ia bisa mengasuh anak dengan benar. Katanya, nilai-nilai dalam parenting begitu universal, mudah dipahami dan diamalkan. 

   Zule dilahirkan di Bandung, Jawa Barat pada 27 Februari 1979. Ia menikah dengan Muhammad Aji Budiyanto pada tahun 2002. Saat masih kuliah di FK Unpad. Selama kuliah hingga lulus tahun 2007, ia dikaruniai dua putra: Haidar Abdul Halim dan Sayyid Abdul Lathif

   Kegiatan harian Zule sebagai dokter, pengisi seminar, penulis buku, dan ketua Komunitas 'Rumah Parenting', tidak menjauhkannya dari keluarga. Usai sang suami shalat berjamaah di Masjid dengan kedua anaknya, Zule masih bisa bercengkrama. 

    Juga bercerita sambil menanyakan aktivitas seharian mereka. Tidak lupa, ia selalu berdoa bahwa dirinya bersyukur dianugerahi anak-anak yang saleh, cerdas dan mandiri, suka belajar, serta sayang keluarga. 

   Zule berpesan agar orangtua memperlakukan anak sebagaimana orangtua ingin diperlakukan anak. Menghargai dan menghormati anak adalah kunci mendapatkan respon serupa dari anak-anak kita. 

   Harapan Zule yang lain, semoga banyak orangtua yang bisa mendapat Miracles At Home dan merasakan kebahagiaan atas apa yang telah ia tulis dan ajarkan dalam berbagai pelatihan. Senyum bahagia para peserta, semangat yang membara dari para Ayah dan Bunda, membuat Zule selalu bisa mempertahankan semangatnya. 

  "Anak tidak dilahirkan dengan beragam perilaku baik dan ketrampilan hidup seperti yang orangtua harapkan. Justru orangtualah yang wajib membimbing mereka dengan keunikan tersendiri tersebut," kata Zule berpesan. 

Ngadiman Djojonegoro

Suara Hidayatullah, September 2012-Syawal 1433

AniqAds
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Random Post

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Aniq Uniq - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template