Buah Silaturahim

Kamis, 17 Dzulhijjah 1436 H - 1 Oktober 2015

Barangsiapa menyambungkan silaturahim, maka rezeki dan umurnya akan ditambah.

Tiba-tiba saja keinginan itu menyeruak dalam hati. Ingin rasanya saya mempertemukan kembali teman-teman SMP yang sudah 23 tahun lamanya tak bersua. Tentu saja ini bukan pekerjaan mudah. Namun saya yakin, Man Jadda Wajada dan silaturahim itu sendiri akan memajangkan umur serta melapangkan rezeki, itulah yang menjadi pegangan saya. Dan Insya Allah, Allah akan mempermudah urusan saya.

Saat itu awal Juni 2011, saya langsung menuju sekolah yang dulu tempat menuntut ilmu. Wajah-wajah guru yang masih aktif sempat aku temui dan ada kebahagiaan yang luar biasa aku dapatkan. Kurang lebih aku mendapatkan data sebanyak 360 orang angkatan 1998, "Alhamdulillah, dengan data ini, semoga Allah mempertemukan aku dengan teman-teman yang sudah tidak bersua dengan saya," gumam saya dalam hati.

Pencarian pun saya lakukan usai bekerja. Alhamdulillah, ternyata kebesaran Allah begitu nyata. Perlahan tapi pasti, seorang demi seorang kawan yang dicari ditemukan. Ada yang masih tinggal di dalam kota, ada yang tinggal di luar kota, bahkan ada juga yang sudah meninggal dunia. Selama tiga bulan, saya mampu menemukan teman-teman itu sebanyak 250 orang.

"Def, bagaimana ceritanya kamu bisa menemukan semua itu. Kan ini bukan persoalan gampang. Lagi pula kamu mah hebat, tak ada yang bayar mau juga kamu lakukan," kata Ari, salah seorang kawan saya yang dulu terbilang nakal di sekolah.

"Aku doakan semoga kamu sehat, umurnya berkah, dimudahkan segala urusannya, dan rezekinya terus mengalir," katanya lagi.

"Amiin", balas saya.

Kemudian saya berpikir darimana biaya untuk reuni yang tidak sedikit itu. Masak sih Allah tidak membantu orang yang menyambungkan silaturahim, pikir saya. Benar saja, sumbangan demi sumbangan mengalir dari kawan-kawan yang memiliki harta lebih.

Aku bersyukur ternyata Allah memudahkan urusan saya sehingga acara itu dapat terlaksana tanpa ada kekurangan dalam urusan biaya. Buah Silaturahim itu benar-benar terasa oleh saya. Selain kebahagiaan secara fisik, saya juga merasakan kebahagiaan yang terucapkan dengan kata-kata.

Bahkan yang menjadi saya semakin yakin jika silaturahim melapangkan rezeki adalah ketika usai acara itu kudapatkan kabar yang sangat membahagiakan melalui telepon genggamku.

"Dengan Bapak Deffy Ruspiyandy?" tanyanya dari ujung telepon.

"Ya benar. Ada apa?" Saya balik bertanya.

"Saya Humas dari PT Pos Indonesia mengumumkan bila Bapak menjadi Juara Harapan I Penulisan Artikel PT Pos Indonesia dan berhak mendapat hadiah empat juta rupiah," urainya.

Alhamdulillah. Saya baru menyadari bahwa tulisan saya yang pernah dimuat di sebuah harian lokal Bandung itu saya ikut serakan pada lomba tersebut.

Dengan begitu, saya semakin yakin rupanya dalam silaturahim itu memang tak ada kata sia-sia. Kejadian itu menambah keyakinan saya, bahwa untuk memudahkan urusan dan melapangkan rezeki maka haruslah banyak silaturahim dengan siapa pun.

Seperti diceritakan Deffy Ruspiyandy, Bandung

Suara Hidayatullah Edisi 06 | Oktober 2012 | Dzulqada 1433, Hal 73

***

(AniqAds. Aqilla Kenari)