Fase Ego Sentris, Apa dan Bagaimana? [1]
Sabtu, 7 Rabiul Awwal 1437 H - 19 Desember 2015Fase Kritis Pembentukan Perilaku Anak (Fase Ego Sentris)
Ayah bunda, Sahabat Komunitas yang berbahagia, apa kabarnya hari ini?
Ada hal penting yang perlu dan penting sekali untuk ayah bunda ketahui
mengenai masa Kritis Pembentukan Perilaku anak kita, yang jika sampai
terlambat maka kita akan banyak sekali mengalami kesulitan untuk
mengelolanya.
Untuk itu kami mohon dengan sangat untuk membaca perlahan satu paragraf demi paragraf artikel ini sampai tuntas. Mari kita mulai ya Ayah bunda,
Sebagian orang tua tidak menyadari bahwa Fase Kritis munculnya perilaku
buruk anak itu di mulai sejak usaia 3-5 tahun. Yang kami menyebutnya
sebagai Fase Ego Sentris. Fase-fase awal munculnya berbagai macam
perilaku buruk anak kita.
Sekali lagi kami sampaikan biasanya
pada usia antara 3-5 tahun, fase ini mulai muncul, yang ditandai dengan
munculnya perilaku yang bervariasi bagi setiap anak, namun secara umum
akan mulai muncul perilaku seperti ini;
2. Suka merengek, menangis, mengamuk hingga memukul jika tidak dituruti kemauannya.
3. Mulai suka melempar barang atau membanting atau merobek seusatu jika marah
4. Suka memukul atau menyakiti saudara atau anak lain jika marah
5. Suka membuang makanan jika tidak suka
6. Suka teriak-teriak jika meminta sesuatu
7. Sering membuat ulah di tempat umum untuk mencari perhatian.
8. Tidak mau berbagi dan suka merebut milik orang lain.
9. Melakukan apa yang kita larang.
10. Suka mengambek dengan mogok melakukan sesuatu. Dan sejenisnya.
Perilaku ini muncul bervariasi pada tiap anak tergantung tipologi dasar kepribadiannya masing-masing (sifat bawaan lahirnya)
Kebanyakan orang tua yang belum pernah belajar parenting pasti akan
sangat kesulitan sekali menghadapi situasi ini. Padahal Fase Ego
Sentris ini harus segera di kelola hingga cair dan terkendali, jika
tidak maka fase itu akan terbawa terus oleh si anak hingga usia SD, SMP
atau bahkan SMA.
Jadi jangan kaget jika ada anak SMA yang masih
kekanak-kanakan dan menunjukkan ciri-ciri diatas. Itu artinya dulu saat
ia berada di usia Ego Sentris 3-5 tahun orang tuanya tidak berhasil
mencairkannya dan terus terbawa hingga SMA atau bahkan ada yang terbawa
hingga kuliah atau dewasa.
Jadi jangan kaget juga jika kita pernah
melihat orang dewasa yang kekanak-kanakan dan dan sering melakukan
kekerasan seperti ini.
Itulah pentingnya segera mencairkan fase Ego Sentris anak. Di sekolah kami, kami memiliki target Fase Ego Sentris seorang anak itu
harus sudah cair dan terkelola dengan baik pada saat mereka memasuki
usia 7 Tahun.
Jadi ketika mereka memasuki usia SD mereka sudah tumbuh menjadi anak yang sangat baik, kooperatif, ramah dan santun. Kami sudah melakukan proses Mencairkan Fase Ego Sentris ini bersama-sama dengan orang tuanya sejak 14 tahun yang lalu.
Kebanyakan orang tua tidak mengetahui caranya, dan oleh karena itu
sekolah kami berusaha membantu dengan membimbing setiap keluarga setiap
hari dan setiap waktu untuk mencairkan fase Ego Sentris anaknya.
Namun masalah kerap kali timbul karena ternyata banyak orang tua yang Fase Ego Sentrisnya sendiri masih belum cair, karena dulu orang tua
mereka juga tidak tahu bagaimana mencairkan dan mengelolanya. Hingga pada akhirnya tugas kami lebih kepada mencairkan Fase Ego Sentris
orang tua yang dulu belum cair, demi bisa mencairkan Ego Sentris
anaknya.
Mengapa? Karena tidak akan pernah bisa kita
mencairkan Fase Ego Sentris anak sebelum orang tuanya mau berubah dan
mencairkan Ego Sentrisnya sendiri yang dulu belum cair.
Banyak
orang tua yang mau bekerjasama dan mau dengan ikhlas mencairkan Ego
Sentrinya sendiri demi anaknya, tapi ada juga 1 atau 2 orang tua yang
tidak mau dan tetap ngotot bahwa anaknyalah yang harus berubah menjadi
baik, tapi ia sendiri tidak mau berubah.
Nah untuk orang tua yang
seperti ini biasanya kami memberi batas waktu sampai 3 bulan, apa bila
tetap kekeuh/bersikeras dirinya tidak mau berubah maka dengan sangat
terpaksa kami meminta beliau untuk mencari sekolah lain yang lebih
peduli pada perilaku anaknya juga perilaku orang tuanya.
Tapi
Alhamdulillah selama 14 tahun sekolah kami menerapkan peraturan ini, 97%
orang tua mau bekerjasama dan akhirnya berubah menjadi orang tua yang
luar biasa sekali dalam perilaku dan tutur kata.
Percaya atau
tidak? untuk memperbaiki perilaku anak kadang kami hanya perlu waktu 1
bulan saja, namun untuk memperbaiki perilaku orang tuanya sering kami
butuh waktu lebih dari 1 tahun.
Namun demikian betapapun lamanya waktu
yang dibutuhkan selama orang tua masih ada itikad baik untuk belajar dan
mau berubah kami tetap konsisten menerima dan membimbingnya. Kami
memaklumi memang tidak mudah untuk mengubah perilaku kita para orang tua
yang sudah dibentuk sekian lama oleh keluarga kita juga lingkungan
sekitar kita.
Bagi orang tua yang menyekolahkan anaknya sejak TK
di sekolah kami, maka secara otomatis akan mendapatkan paket bimbingan
mencairkan Fase Ego Sentris ini sampai tuntas dan bekelanjutan hingga
SD. Tapi kami sadar bahwa sekolah kami terbatas tidak ada disemua
daerah, jadi waktu itu para orang tua meminta kami untuk menuliskan
proses pembimbingan tersebut dalam sebuah buku.
Dan Alhamdullilah
pengalaman kami selama lebih dari 7 tahun melakukan pembimbingan pada
para orang tua dan anak tersebut berhasil kami tulis dalam 2 buah buku.
Buku yang pertama berjudul:
37 Kebiasaan Orang Tua yang menghasilkan Perilaku Buruk Anak.
dan buku kedua berjudul:
Ayah Edy menjawab 100 Persoalan Orang tua dan anak yang jawabannya tidak ada di kamus manapun.
Alhamdullilah melalui buku tersebut kami telah berhasil mengajak para
orang tua yang menyekolahkan anaknya ditempat kami untuk belajar
parenting sejak anaknya usia dini Dan alhamdullilah banyak sekali
perubahan langsung yang kita lihat hanya dalam waktu 3 bulan saja.
Semoga buku ini juga bisa membantu para orang tua dan guru yang juga
ingin belajar berubah mencairkan Fase Egosentris anaknya juga Fase
Egosentrisnya sendiri yang mungkin tanpa sadar terbawa hingga usia kita
saat ini. Namun belum sempat menyekolahkan anaknya di tempat kami.
Ayah Edy
Bersambung...
***
(AniqAds. Anique – Gaya Anak Soleh)
Facebook.com/Anique - Twitter (@bundanyaniq)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !