Menguatkan Cinta dengan Hadiah Terindah [1]
Sabtu, 7 Rabiul Awwal 1437 H - 19 Desember 2015
Tak Mahal tetapi membutuhkan ketulusan hati
Memberi hadiah? Ya, memberi hadiah, pada
pasangan yang sudah menemani dan mencintai. Inilah yang kadang terlupa, padahal
Rasulullah ﷺ melakukannya dengan sangat indah. Cobalah simak peristiwa
yang luar biasa ini.
Suatu hari istri-istri Rasul ﷺ
berkumpul ke hadapan suaminya dan bertanya, “Di
antara istri-istrimu, siapakah yang paling disayangi?”. Rasulullah ﷺ hanya
tersenyum, lalu berkata, “Aku akan
beritahukan kepada kalian nanti.”
Setelah itu, dalam kesempatan yang
berbeda-beda, Rasulullah ﷺ memberikan
sebuah cincin, seraya beliau berpesan agar istrinya yang telah diberi cincin
tersebut, tidak memberitahu kepada istri-istri yang lain.
Lalu suatu hari para istri Rasulullah ﷺ
itu berkumpul lagi dan mengajukan pertanyaan yang sama. Lalu Rasulullah
menjawab; “Yang paling aku sayangi adalah
yang kuberikan cincin kepadanya.”
Kemudian, istri-istri Nabi ﷺ
itu tersenyum puas karena menyangka hanya dirinya saja yang mendapat cincin dan
merasakan bahwa dirinya tidak terasing.
Dengan hadiah cincin tersebut, Rasulullah ﷺ
menunjukkan pada istri-istrinya tentang kasih sayang yang dimilikinya sekaligus
meredam kegelisahan istri-istrinya. Namun demikian, meski Rasulullah ﷺ
memberikan cincin kepada istri-istrinya, bukan berarti hadiah yang diberikan
pada pasangan pun harus mahal.
Berdo’a
dan tersenyumlah
Salah satu yang paling indah adalah do’a.
Do’a suami pada istrinya yang didengar oleh sang istri baik setelah menunaikan
shalat bersama maupun saat tengah berdua, akan sangat bermanfaat untuk
memperkuat kasih sayang.
Begitu pula do’a yang dipanjatkan istri untuk
suami, akan memberikan rasa aman dan menenangkan hati suami, terutama saat akan
menjalani aktivitas.
Sebagaimana do’a orang-orang saleh dalam
surat Al Furqon [25] ayat 74, “…Ya
Robbana, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan yang menyenangkan
hati (kami) dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
Hadiah berikutnya yang gratis tapi sering terlupa
adalah senyum. Entah kenapa, banyak pasangan yang melupakan hadiah yang sangat
mudah sekaligus sangat murah ini untuk diberikan pada pasangannya, terutama di
pagi hari.
Padahal senyum yang tulus pada pasangan di
pagi hari merupakan salah satu penentu mood
pasangan suami istri selama menjalani aktivitas di hari itu.
Mengingat kekesalan di hari kemarin pada saat
bangun pagi, akan melahirkan tindakan-tindakan yang tidak menyenangkan bagi
kita dan pasangan. Sementara muka masam atau cetusan-cetusan yang sinis, pasti
akan membuat kita dan pasangan kesal seharian.
Karena itu, seperti apapun kejadian yang
tidak menyenangkan di hari kemarin, usahakanlah untuk tetap tersenyum. Bila
masalah memang belum usai, maka selesaikanlah di waktu yang lebih santai di
hari itu.
Ingatlah bahwa kita akan hidup bersama
pasangan selama nafas masih berhembus. Maka, kekesalan di pagi hari hanya akan
membuat kebersamaan menjadi kegelisahan dan akan menjadi bibit konflik
berkepanjangan.
Sebaliknya, menurut seorang suami, senyum
istrinya di pagi hari adalah semangat baginya menjalani hari. Begitu pentingnya
sebuah senyuman, maka Rasulullah ﷺ Bersabda;
“Senyum manismu pada saudara adalah sedekah.”
(Riwayat Bukhari)
Bersambung…
***
(AniqAds. Anique – Gaya Anak Soleh)
Facebook.com/Anique - Twitter (@bundanyaniq)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !