Ketika Tulang Rusuk Menjadi Tulang Punggung [1]
Selasa, 24 Rabiul Awwal 1437 H - 05 Januari 2015
Perjalanan
hidup manusia tidak ada yang dapat menduga sebelumnya. Semua menjadi rahasia
Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Yang bisa
kita lakukan adalah terus berusaha.
Baik atau
buruk, jika semua itu membawa kita semakin dekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, semuanya patut
disyukuri dan dihadapi. Begitupun dengan perjalanan kehidupan berumah tangga.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala memang telah
memberikan porsi tersendiri berkaitan dengan hak dan kewajiban suami istri.
Suami adalah
pelindung dan pemberi nafkah bagi istrinya sebagaimana yang di jelaskan dalam
surat An Nisa: 34. Laki-laki (suami) dengan hak dan kewajibannya masing-masing.
Perempuan (istri) pun demikian.
Akan tetapi,
tidak jarang dalam kehidupan mengarungi bahtera rumah tangga, Allah menguji
pasangan suami istri ini dengan keadaan-keadaan di luar dugaan.
Keterbatasan
ekonomi misalnya. Karena kebutuhan hidup semakin tinggi, tidak sedikit para
istri ikut berperan membantu suami mencari penghasilan.
Bahkan pada
posisi yang sangat ekstrem, misalnya suami di PHK, atau suami meninggal dunia,
muncullah sosok-sosok istri yang mengambil alih peran sebagai pencari nafkah.
Para istri
yang semula menjadi 'menteri dalam negeri' sebuah rumah tangga, yang tugasnya
banyak menangani pekerjaan-pekerjaan domestik, kini ikut berperan di luar itu
semua.
Memang tidak
mudah, dan cukup berat, melakukan sesuatu yang bukan menjadi kebiasaan kita.
Jadi
bukannya tidak mampu, tetapi lebih karena belum terbiasa. Tidak heran, karena
(pada awalnya) mencari nafkah memang bukan kewajiban seorang istri.
Namun jika
dalam kondisi terdesak, seringkali muncul kemauan dan kekuatan-kekuatan
terpendam yang mampu mengalahkan itu semua.
Mengalahkan 'rasa
tidak mampu' dan menerbitkan semangat 'harus bisa'. [Bersambung]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !