Mendidik Cara Nabi - Aniq Uniq
Update dari Blog Suamiku :
Home » , , » Mendidik Cara Nabi

Mendidik Cara Nabi

Written By Admin on Jan 7, 2014 | 2:47 PM

Mendidik Cara Nabi

"Barangsiapa memiliki dua anak dan diasuh dengan baik, maka mereka akan menjadi penyebab masuknya ke surga." (HR. Bukhari)

   Sebelum popular istilah parenting, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam telah memberi perhatian sekaligus keteladanan tentang bagaimana kepengasuhan yang baik dan benar. Jika jeli dan mau sedikit bersusah payah untuk membaca referensi lama, kita akan banyak menemukan hadits yang berkaitan dengan hal itu.

  Kini, sudah saatnya umat Islam bangkit dalam ghazwul fikr (perang pemikiran).Pada awal kebangkitan beberapa waktu lalu (saat negara-negara Islam baru merdeka dari penjajahan Barat), umat Islam masih meraba-raba.

  Ibarat bangun tidur, setengah sadar. Di satu sisi ingin bebas sepenuhnya dari pengaruh Barat, tapi masih gamang untuk meninggalkannya.

  Saat itu umat Islam jauh dari "percaya diri", diliputi perasaan "inferiority complex". Kepalanya masih belum bisa tegak. Lahirlah anekdot, "Jika ingin maju, ikutilah Barat!"

  Lagi-lagi kaum Muslimin jadi korban. Orang-orang yang ingin taat beragama disebut kolot, ketinggalan zaman, bahkan disebut anti kemajuan. Modernisasi pada saat itu identik dengan westernisasi.

  Rupanya Barat tidak sepenuhnya membiarkan kaum Muslimin benar-benar merdeka. Ibarat kepala dilepas, tapi ekornya masih dipegang. Secara fisik mereka membiarkan kaum Muslimin merdeka, tapi secara fikrah mereka ingin tetap mendominasi.

  Meski demikian, kaum Muslimin sudah terlanjur sadar atas nasibnya yang tidak menguntungkan. Allah juga tak rela jika kaum Muslimin terus menerus dijajah, termasuk dijajah alam pikirannya.

يُرِيدُونَ لِيُطْفِؤُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

  "Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya Nya meskipun orang-orang kafir benci". (Ash-Shaaf: 8).

  Usaha memadamkan cahaya Allah saat ini mereka lakukan melalui gerakan globalisasi, yang mengusung tema: Hak Asasi Manusia (HAM), toleransi, dan anti diskriminasi.

  Melalui HAM dan dan anti diskriminasi, mereka memaksakan kepada kita agar orang-orang yang memiliki kelainan seksual (homo, lesbian, dan sejenisnya) diterima sebagai orang normal. Mereka pun menuntut agar pernikahan sejenis dihalalkan atas nama antidiskriminasi.

  Menurut syariat Islam, hal itu jelas-jelas telah menyimpang dan harus dihukum. Namun pemikiran yang tidak waras ini terus dipaksakan agar diterima oleh umat Islam melalui logika HAM dan anti diskriminasi.

  Demikian juga halnya dengan hukuman. Menurut mereka, menghukum anak tidak boleh dilakukan dengan kekerasan. Kekerasan orangtua terhadap anak digolongkan sebagai Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan karenanya pantas dihukum dan dipenjara.

  Islam tidak mengajarkan kekerasan, juga melarang orangtua berbuat kasar dan keras kepada anaknya. Tetapi memukul yang tidak sampai menyakitkan masih dianggap berada dalam batas normal, dan karenanya boleh dijadikan alternatif hukuman.

  Misalnya, ketika anak berusia 7 tahun, maka orangtua harus mengajarkan dan membiasakannya shalat. Jika sudah 10 tahun dan si anak masih enggan melaksanakan shalat, maka orangtua boleh menghukum dengan cara memukul yang tidak menyakitkan atau melukai.

  Tampaklah perbedaan yang jelas antara prinsip Barat yang cenderung "serba boleh" dan Islam yang "bebas bertanggung jawab". Barat yang lebih menekankan pada "hak", sementara Islam lebih menekankan pada "kewajiban".

  Alhamdulillah, semangat menggali kembali khazanah Islam yang telah lama hilang itu tumbuh-kembang dimana-mana. Ada kesadaran baru dari kalangan intelektual muda Muslim menyibukkan diri dengan As-Sunnah. Mereka melakukan tahqiq dengan manuskrip-manuskripnya, mensyarahi matan-matannya, meneliti sanad-sanadnya, dan menerbitkan kembali kitab-kitab klasik yang ternyata tak kalah canggihnya.

  Subhanallah, kesungguhan, kejelian, dan ketelitian mereka telah membuahkan hasil. Kini banyak buku rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan. Termasuk di dalamnya adalah buku pendidikan ala Nabi yang menampilkan hadits-hadits shahih yang telah ditahrij secara seksama.

Islam dan Tanggung Jawab Orangtua

  Ajaran Islam memang sangat lengkap memberikan tuntunan kepengasuhan anak atau parenting. Dalam hal air susu ibu (ASI), misalnya, syariat Islam menetapkannya sebagai hak anak, bukan hak ibu atau bapak. 

  Jika seorang ibu ingin memutus, (tidak memberi) ASI kepada anaknya, maka harus melalui musyawarah keluarga. Dalam hal ini, ayah ditunjuk menjadi jurubicara anak dan mewakili kepentingan anak.

  Ibu tidak boleh karena alasan yang tidak syar'i memutus pemberian ASI. Jika akhirnya terpaksa karena alasan syar'i, maka sang ayah wajib mencarikan ASI dari ibu yang lain. Bukan dengan instan mengganti ASI dengan susu sapi.

  Ternyata banyak orangtua yang belum mengerti soal sederhana ini. Mereka mengikuti saja cara dan pola kepengasuhan yang selama ini berjalan, padahal belum tentu sesuai syariat Islam. Rasulullah belum dijadikan teladan.

  Satu hal yang penting: mengasuh anak tidak bisa dengan cara instan. Orangtua harus mau berpayah-payah, berkeringat, bahkan jika perlu "berdarah-darah". Jika ingin anaknya shalih dan shalihah, tidak ada cara lain kecuali harus berjuang, bersungguh-sungguh mengihtiarkannya, lahir maupun batin. Termasuk tak henti-hentinya berdo'a untuk keselamatan kesuksesan, dan kemuliaan anak-anaknya. *

Ustadz Hamim Thohari

Majalah Karima | Muharram 1434 H / Desember 2012 | Hal 4 – 5
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Random Post

  • Antara 'Virus' K-Pop dan Misionaris
  • Bila Si Buah Hati Tak Kunjung Hadir
  • Testimoni dari Bunda Nelly
  • Delivery Bulan Mei
  • Birr Bukan Bunga
  • Jawaban Cerdas Muallaf Wanita
  • Nenek Memusuhi Aku dan Adik
  • Koko Hamzah
  • Aqilla marun - Dinnary Hijab
  • Herbal Obat Bekas Luka
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Aniq Uniq - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template