Pelajaran Iddah Dalam Islam, Membuat Profesor Yahudi
Masuk Islam
Sabtu, 9 Syawal 1436 H - 25 Juli 2015
Robert Guilhem seorang pakar genetika,
pemimpin Yahudi di Albert Einstain College mendeklarasikan dirinya masuk Islam ketika ia mengetahui hakikat empiris ilmiah dan kemukjizatan Al-Quran tentang penyebab penentuan iddah (masa tunggu) perempuan yang dicerai suaminya dengan
masa 3 bulan.
Beliau terperangah kagum oleh ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang iddah (masa tunggu) wanita Muslimah yang dicerai suaminya seperti yang diatur Islam.
"Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan- perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barang-siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (QS. Ath Thalaaq (65) : 4)
Guilhem, pakar yang mendedikasikan usianya dalam penelitian sidik pasangan laki-laki baru-baru ini membuktikan dalam penelitiannya bahwa jejak rekam seorang laki-laki akan hilang setelah tiga bulan.
Bukti-bukti itu menyimpulkan bahwa hubungan persetubuhan suami istri akan menyebabkan laki-laki meninggalkan sidik
(rekam jejak) khususnya pada perempuan.
Jika pasangan ini setiap bulannya tidak melakukan
persetubuhan maka sidik itu akan perlahan-lahan hilang antara 25-30 persen.
Setelah tiga bulan berlalu,
maka sidik itu akan hilang secara keseluruhan.
Sehingga perempuan yang dicerai akan siap menerima
sidik laki-laki lainnya.
Bukti empiris ini
mendorong pakar genetika Yahudi ini melakukan penelitian
dan pembuktian lain di sebuah perkampungan
Afrika Muslim di Amerika.
Dalam penelitiannya ia menemukan bahwa setiap wanita
di sana hanya mengandung dari
jejak sidik pasangan mereka saja.
Sementara penelitian ilmiah
di sebuah perkampungan lain yang bukan Muslim di Amerika membuktikan bahwa wanitanya yang hamil memiliki jejak sidik beberapa laki-laki dua hingga tiga.
Artinya, wanita-wanita non Muslim di sana melakukan hubungan intim selain pernikahan yang sah.
Yang mengagetkan sang pakar ini
adalah ketika dia melakukan penelitian ilmiah terhadap istrinya sendiri. Sebab ia menemukan istrinya memiliki tiga rekam sidik laki-laki alias istrinya berselingkuh!
Dari penelitiannya,
hanya satu dari tiga anaknya saja berasal dari dirinya.
Setelah penelitian-penelitian yang dilakukan ini akhirnya meyakinkan sang pakar Guilhem ini memeluk Islam.
Ia meyakini bahwa hanya Islamlah yang menjaga martabat perempuan dan menjaga keutuhan kehidupan social.
Ia yakin bahwa wanita Muslimah adalah wanita paling bersih
di muka bumi ini.
Subhaanallooh.....
***
(AniqAds. Aqilla Kenari)
Facebook.com/AniqUniq - Twitter (@bundaniq)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !