Melatih Mereka Sabar [1]
Rabu, 24 Rabiul Akhir 1437 - 03 Februari 2016
Keberanian itu dapat terkikis habis. Bukan
karena besarnya tantangan, tapi karena lemahnya kesabaran. Bukan banyaknya kesulitan yang menjadikan
manusia tak mampu mencapai kejayaan, tapi karena tidak adanya kesabaran.
Kesulitan yang kecil akan terasa besar dan
sangat mengganggu manakala kita tidak memiliki kesiapan untuk menghadapinya.
Tetapi kesulitan yang sangat besar sekalipun
akan terasa lebih ringan jika anak-anak itu telah ditempa jiwanya dan dilatih
badannya untuk menghadapinya dengan penuh kesabaran. Cara mengajar yang menarik
memang memudahkan murid menikmati proses pembelajaran di kelas.
Tetapi kita harus memastikan bahwa mereka
tertarik kepada materi pelajaran yang kita sampaikan kepada mereka, bukan
sekedar tertarik kepada gaya atraktif guru.
Di luar itu, betapa pun cara mengajar yang
menarik (fun teaching dan sejenisnya)
memudahkan murid memusatkan perhatian, tetapi harus ingat bahwa yang
paling pokok untuk kita tanamkan pada diri mereka adalah adab belajar dan
kesungguhan menuntut ilmu.
Tanpa adab dan kesungguhan, penghormatan
terhadap guru maupun ilmu akan rendah, daya tahan belajar akan lemah dan mereka
mudah bosan jika guru mengajar dengan cara yang biasa-biasa saja.
Sesungguhnya tidak ada jalan menuntut ilmu
agar sungguh-sungguh matang kecuali dengan menyediakan diri berpayah-payah
meraihnya.
Kemudahan itu ada bersama kesulitan. Jika
murid dididik, dilatih dan digembleng untuk siap menghadapi kesulitan, maka ia
akan sampai pada keadaan dimana ia merasa ringan terhadap apa-apa yang dirasa
sangat berat bagi kebanyakan orang.
Jadi, yang harus dilakukan oleh guru agar
murid merasa ringan menghadapi tugas, melainkan menyiapkan diri mereka
menghadapi kesulitan, bersabar menjalani dan memberi dukungan untuk terus
berusaha.
Teringatlah kita pada perkataan Yahya bin
Abi Katsir Rahimahumullah sebagaimana
dinukil dalam Shahih Muslim;
"Ilmu itu tidak akan
diperoleh dengan tubuh yang santai."
Berkata
Imam Asy Syafi'i Rahimahumullah;
"Tidaklah
seorang akan berhasil dalam menuntut ilmu manakala ia menuntutnya dengan rasa
bosan atau merasa cukup.
Akan tetapi barangsiapa
yang menuntutnya dengan pengorbanan, kehidupan yang sempit, dan berkhidmat
untuk ilmu tersebut, maka merekalah yang akan berhasil."
Inilah nasehat dari seorang alim besar yang
keutamaannya tak diragukan. Ia menempuh jalan itu. Ia mendidik muridnya agar
memiliki kesediaan berkorban, berpayah-payah dan memiliki penghormatan yang
sangat tinggi terhadap ilmu.
Inilah nasehat yang telah nyata hasilnya.
Salah seorang muridnya, Imam Ahmad ibn Hanbal Rahimahullah, kelak menjadi seorang alim yang sangat disegani
ilmunya hingga kini.
Dan
Imam Ahmad rahimahullah menjadi alim besar melalui kesediaan untuk menempuh
kesukaran.
ooOoo
oooO Kunjungi Fans Page Aniq Uniq Group Oooo
- Aniq Uniq (Prime Fans Page)
- Distributor Cutetrik (Distributor Resmi Cutetrik)
- Koko Ana Jakarta Selatan (Distributor Resmi Ana Fashion)
- Dinnary Jakarta (Distributor Resmi Dinnary Hijab)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !